Air menyelimuti kurang lebih 2/3 bagian bumi, hanya 1/3 bagian dari planet ini yang muncul sebagai daratan kering. Hal ini tentu menimbulkan beberapa pertanyaan besar yaitu:
Darimanakah air dalam jumlah yang sangat besar ini muncul? Menurut perkiraan ilmuwan, terbentuknya air di bumi terjadi sekitar 2 miliar tahun lalu ketika bumi mulai mengalami proses pendinginan. Sebelumnya bumi berbentuk gas yang kemudian memadat menjadi bentuk cair lalu mulai mengeras dan mendingin. Proses pendinginan secara bertahap telah menyelimuti bumi dengan lapisan awan yang padat, yang mengandung sebagian besar air di planet ini. Untuk jangka waktu yang lama, permukaan bumi masih sangat panas sehingga tetesan air yang jatuh akan segera kembali menjadi uap air. Hal ini membuat tingkat kepadatan awan semakin tinggi sehingga tidak ada sinar matahari yang mampu menembus sampai permukaan bumi. Segera setelah bumi mendingin, hujan mulai turun. Hujan ini adalah hujan yang pertama dan terjadi secara terus-menerus dari siang ke malam, hari ke bulan, bulan ke tahun dan tahun ke abad. Air ini kemudian mengisi basin dan tempat-tempat yang rendah di permukaan bumi hingga akhirnya menjadi lautan.
Mengapa air laut asin? Sejak hujan pertama turun, air telah membawa menggerus tanah. Pada akhirnya proses yang berulang-ulang ini memecah batuan dan melarutkan mineral yang terkandung di dalamnya. Mineral ini kemudian terbawa dan terkonsentrasi di lautan. Dengan demikian semakin lama, laut menjadi semakin asin. Ilmuwan berpendapat bahwa kandungan utama laut purba adalah karbon dioksida, belerang, nitrogen, fosfor, potassium dan kalsium. Dan dari bahan-bahan inilah serta proses bio-kimia yang kompleks diperkirakan muncul bentuk kehidupan pertama di bumi yang berupa mikroorganisme.
Bila pembaca mengikuti penjelasan di atas, tentu akan mengajukan pertanyaan lainnya, yaitu mengapa di planet tetangga tidak terdapat air, padahal proses terbentuknya planet di tata surya ini hampir serupa? Untuk Merkurius dan Venus jawabannya jelas karena jaraknya terlalu dekat dengan matahari sehingga tidak memungkinkan bagi air untuk terbentuk oleh karena radiasi yang berlebihan. Untuk planet Mars, NASA telah menemukan air dalam bentuk es di kutub planet Mars. Setelah mengirimkan Beagle 2, bahkan ilmuwan NASA memprediksi bahwa di masa lalu, air pernah mengalir di permukaan Mars, hal ini terlihat dari foto sungai purba dan batu berbentuk oval dan bulat yang di bumi banyak terdapat di sepanjang aliran sungai. Jenis batu ini hanya bisa terbentuk karena terkikis oleh aliran air.
Adakah teori alternatif tentang munculnya air di bumi? Kembali ke asal usul air di Bumi, ternyata terdapat teori alternatif tentang terbentuknya air di bumi. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa jumlah air di bumi terlalu besar. Sehingga tidak mungkin proses pendinginan cukup menghasilkan air dalam jumlah yang sangat besar. Kemungkinan air berasal dari sejumlah komet besar (umumnya komet terdiri dari es) yang beberapa miliar tahun lalu jatuh ke bumi. Dengan demikian air berasal dari luar angkasa. Bila teori ini benar, ada implikasi lainnya yang timbul karena air adalah asal mula kehidupan, maka manusia dan semua makhluk hidup di bumi ini bukanlah penghuni asli melainkan alien atau pendatang yang asal usulnya dari luar angkasa.
Read More
Darimanakah air dalam jumlah yang sangat besar ini muncul? Menurut perkiraan ilmuwan, terbentuknya air di bumi terjadi sekitar 2 miliar tahun lalu ketika bumi mulai mengalami proses pendinginan. Sebelumnya bumi berbentuk gas yang kemudian memadat menjadi bentuk cair lalu mulai mengeras dan mendingin. Proses pendinginan secara bertahap telah menyelimuti bumi dengan lapisan awan yang padat, yang mengandung sebagian besar air di planet ini. Untuk jangka waktu yang lama, permukaan bumi masih sangat panas sehingga tetesan air yang jatuh akan segera kembali menjadi uap air. Hal ini membuat tingkat kepadatan awan semakin tinggi sehingga tidak ada sinar matahari yang mampu menembus sampai permukaan bumi. Segera setelah bumi mendingin, hujan mulai turun. Hujan ini adalah hujan yang pertama dan terjadi secara terus-menerus dari siang ke malam, hari ke bulan, bulan ke tahun dan tahun ke abad. Air ini kemudian mengisi basin dan tempat-tempat yang rendah di permukaan bumi hingga akhirnya menjadi lautan.
Mengapa air laut asin? Sejak hujan pertama turun, air telah membawa menggerus tanah. Pada akhirnya proses yang berulang-ulang ini memecah batuan dan melarutkan mineral yang terkandung di dalamnya. Mineral ini kemudian terbawa dan terkonsentrasi di lautan. Dengan demikian semakin lama, laut menjadi semakin asin. Ilmuwan berpendapat bahwa kandungan utama laut purba adalah karbon dioksida, belerang, nitrogen, fosfor, potassium dan kalsium. Dan dari bahan-bahan inilah serta proses bio-kimia yang kompleks diperkirakan muncul bentuk kehidupan pertama di bumi yang berupa mikroorganisme.
Bila pembaca mengikuti penjelasan di atas, tentu akan mengajukan pertanyaan lainnya, yaitu mengapa di planet tetangga tidak terdapat air, padahal proses terbentuknya planet di tata surya ini hampir serupa? Untuk Merkurius dan Venus jawabannya jelas karena jaraknya terlalu dekat dengan matahari sehingga tidak memungkinkan bagi air untuk terbentuk oleh karena radiasi yang berlebihan. Untuk planet Mars, NASA telah menemukan air dalam bentuk es di kutub planet Mars. Setelah mengirimkan Beagle 2, bahkan ilmuwan NASA memprediksi bahwa di masa lalu, air pernah mengalir di permukaan Mars, hal ini terlihat dari foto sungai purba dan batu berbentuk oval dan bulat yang di bumi banyak terdapat di sepanjang aliran sungai. Jenis batu ini hanya bisa terbentuk karena terkikis oleh aliran air.
Adakah teori alternatif tentang munculnya air di bumi? Kembali ke asal usul air di Bumi, ternyata terdapat teori alternatif tentang terbentuknya air di bumi. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa jumlah air di bumi terlalu besar. Sehingga tidak mungkin proses pendinginan cukup menghasilkan air dalam jumlah yang sangat besar. Kemungkinan air berasal dari sejumlah komet besar (umumnya komet terdiri dari es) yang beberapa miliar tahun lalu jatuh ke bumi. Dengan demikian air berasal dari luar angkasa. Bila teori ini benar, ada implikasi lainnya yang timbul karena air adalah asal mula kehidupan, maka manusia dan semua makhluk hidup di bumi ini bukanlah penghuni asli melainkan alien atau pendatang yang asal usulnya dari luar angkasa.