Sebuah studi fosil karang kuno menunjukkan bahwa ekosistem terumbu karang mungkin dapat mengatasi tekanan yang diakibatkan oleh kondisi lingkungan modern dan aktivitas manusia. Studi yang dilakukan oleh kolaborasi ilmiah internasional terhadap delapan fosil terumbu karang sebagian berumur sampai 500.000 tahun di Papua Nugini kawasan Teluk Huon.
Penemuan yang diterbitkan dalam jurnal Ekologi edisi Maret 2010 mengungkapkan bahwa ekosistem terumbu karang mampu bertahan melewati perubahan lingkungan yang drastis yang diakibatkan oleh penurunan tajam permukaan air laut pada zaman es sebelumnya dan kemampuan mereka untuk menahan dampak manusia mungkin lebih besar daripada pemikiran pada awalnya.
Profesor John Pandolfi dari ARC Centre of Excellence Studi Terumbu Karang dan University of Queensland menyatakan: "Tentu saja, permukaan air laut kemudian turun, dan hari ini sedang naik. Tetapi jika kita ingin tahu bagaimana mengatasi karang dengan kondisi yang berlawanan, maka kita harus mempelajari apa yang terjadi dalam semua keadaan. Kita telah melihat apa yang terjadi pada karang di masa lalu ketika permukaan air laut naik dan kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan karang. Kami ingin melihat apa yang terjadi ketika air laut turun dan kondisi sebaliknya".
"Ketika permukaan air laut turun, pengurangan bencana di habitat karang terjadi dengan hilangnya konektivitas antar karang", katanya. Keadaan itu dalam beberapa hal mirip dengan apa yang dialami oleh karang-karang saat ini karena dampak manusia sehingga ada persamaan sejajar.
"Catatan fosil menunjukkan bahwa terumbu karang telah berhasil mempertahankan diri dari gangguan lingkungan yang besar. Namun kombinasi dari perubahan lingkungan drastis yang kita lihat sekarang, seperti kualitas air yang rusak, kehabisan stok ikan, pemanasan karang, pengasaman laut dan hilangnya habitat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah terumbu karang". Meskipun studi ini menggaris bawahi ketahanan ekosistem terumbu karang, Profesor Pandolfi mengatakan pentingnya untuk tidak meremehkan besarnya tantangan yang dihadapi terumbu karang saat ini.
Sumber : The Epoch Times
1 comments
hai gam susah that ta follow kah lago
Post a Comment