Friday, July 15, 2011

Ancaman Terhadap 75% Terumbu Karang Dunia

Laporan Terumbu Karang dalam Ancaman (Reef at Risk) diluncurkan ulang pada 23 Februari 2011. Berbeda dengan versi awalnya, laporan terbaru ini melibatkan data dan informasi satelit terbaru dengan ketelitian 64 kali lebih baik daripada laporan pendahulunya tahun 1998.

Laporan Reef at Risk telah dijadikan rujukan oleh para pembuat kebijakan untuk memahami ancaman terhadap terumbu karang. Di dalamnya tersaji penjelasan berbasis spasial (peta) tentang tekanan penduduk terhadap terumbu karang, pengaruhnya pada kondisi karang dan proyeksi dampak ekonomi terhadap komunitas pesisir. Dengan metode terbaru dan data beresolusi tinggi, analisis Reef at Risk terbaru memiliki kedetilan 20 kali lebih baik dibandingkan analisis tahun 1998. Selain analisis yang ada pada versi awal (pembangunan pesisir, polusi berbasis daratan, ancaman berbasis laut dan penangkapan berlebih), analisis pada versi baru ini menambahkan ancaman yang berhubungan dengan iklim, seperti pemutihan karang (coral bleaching) dan pengasaman laut (ocean acidification).

Hasil analisis versi terbaru ini menemukan bahwa 75% terumbu karang dunia terancam oleh tekanan lokal maupun global. Sumber ancaman yang berdampak segera dan langsung adalah yang berasal dari lokal, seperti penangkapan berlebih, pembangunan pesisir dan polusi.

Laporan Reef at Risk dibuat oleh World Resources Institute bersama the Nature Conservancy, the World Fish Center, the International Coral Reef Action Network, Global Coral Reef Monitoring Network, dan the UNEP-World Conservation Monitoring Center serta lebih dari 25 organisasi lainnya.

sumber:BPSPL Bali

0 comments

Post a Comment