Thursday, July 7, 2011

Panah Kecil Beracun dari Ubur-Ubur

Ubur-ubur merupakan hewan laut berbentuk payung dan memiliki tentakel berukuran beberapa centimeter hingga beberapa meter. Tubuhnya yang lunak hampir 98 persen terdiri atas air.

Binatang ini telah hadir sejak 650 juta tahun lalu. Hingga kini terdapat ribuan spesies ubur-ubur di seluruh dunia. Makanan utama ubur-ubur adalah plankton dan ikan-ikan kecil.

Beberapa tipe ubur-ubur memiliki alat perlindungan diri berupa panah kecil beracun atau nematosis. Panah ini dilepaskan dari tentakelnya untuk melemahkan ikan kecil atau predator.

"Manusia yang terkena panah ini akan merasa tersengat, seperti tersundut rokok," kata mantan peneliti Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Anugerah Nontji. "Panah menghasilkan memar pada kulit, kadang disertai rasa gatal-gatal."

Jenis berbahaya yang sering ditemukan di Indonesia umumnya berupa ubur-ubur api. Binatang ini berukuran paling kecil 3 centimeter dan paling besar hingga 30 centimeter, tersebar hampir di semua pantai di Indonesia. Sengatan binatang ini menimbulkan memar pada tubuh.

Jenis paling berbahaya dikenal sebagai ubur-ubur kotak. Ukuran hewan ini bisa mencapai 1 meter dengan rumbai atau tentakel sepanjang 3-4 meter. Racun yang dihasilkan ubur-ubur ini dapat membunuh manusia dalam hitungan beberapa jam.

Ubur-ubur terbesar di dunia berasal dari jenis Cyanea capillata. Spesimen terbesar yang pernah dicatat manusia berukuran 2,3 meter dengan panjang tentakel mencapai 37 meter.

Tak semua ubur-ubur berbahaya. Di perairan selatan Jawa, terdapat ubur-ubur bulan yang sering ditangkap nelayan. Binatang ini kemudian dikeringkan sebelum diekspor ke Jepang untuk dikonsumsi sebagai hidangan yang lezat.

Sumber; Tempointeraktif

1 comments

Unknown July 12, 2011 at 9:49 PM

ganti kulit juga kau lay

Post a Comment