Thursday, July 28, 2011

Reef Resilience Untuk Masa Depan Terumbu Karang

Strategi yang paling penting bagi masa depan terumbu karang adalah mengurangi dampak perubahan iklim yang terjadi. Mencegah kerusakan besar pada ekosistem skala global tidak dapat dilakukan tanpa mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengambil langkah untuk memperlambat perubahan iklim global.

Konsep Reef Resilience fokus pada masalah pemutihan karang dan tindakan-tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini, khususnya dalam konteks wilayah laut yang dilindungi. Mengingat lingkup perubahan iklim global dan baru-baru ini kejadian pemutihan massa terumbu karang yang telah terjadi di setiap laut, banyak anggapan bahwa hanya sedikit yang dapat dilakukan pada skala lokal. Namun, ada strategi dan pendekatan yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak peristiwa pemutihan, serta membangun ketahanan terhadap berbagai tekanan utama lainnya ke dalam sistem alam yang dikelola.

Konsep Reef Resilience dapat menekan pemutihan karang, rekomendasi dan alat yang dapat diterapkan untuk mengurangi ancaman paling besar yang dihadapi terumbu karang saat ini. Untuk mencapai ketahanan, perlu fokus pada ancaman yang paling luas bagi terumbu karang yang meliputi sumber pencemaran dari darat, over-fishing, dan perubahan iklim. Pelaksana konsep ini harus bekerja untuk mendukung kesehatan karang dan fungsi ekosistem, dan dalam mengurangi dampak dari ancaman perusakan.

Pengelompokan keragaman karang, habitat yang terkait (misalnya, padang lamun dan mangrove), ikan, alga, dan invertebrata lain yang berfungsi sebagai unit ekologis memerlukan strategi manajemen holistik. Strategi manajemen skala yang luas dengan pendekatan holistik terumbu karang, meningkatkan kemungkinan hasil positif dan terumbu produktif di masa depan.

0 comments

Post a Comment